Pengertian TOURCH dan Cara Pencegahannya

Pengertian TOURCH dan Cara Pencegahannya
Di Posting Oleh : NAMA BLOG ANDA (NAMA ANDA)
Kategori : Penyakit

Apakah TOURCH itu?

Mungkin Anda agak asing dengan istilah penyakit yang satu ini.Namun sangat penting Anda untuk mengetahui penyakit ini. Apalagi bagi Anda yang berencana untuk hamil, ataupun Anda yang baru akan menikah.

TORCH adalah gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes.Keempat jenis penyakit infeksi ini berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.Bahaya dampak akibat infeksi TORCH pada ibu hamil dan kesehatan janin adalah bisa menyebabkan kecacatan, keguguran, hingga bayi lahir prematur.

Berikut Penjelasan mengenai TOURCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes)

virus-penyebab-TOURCH
Virus-Virus Penyebab TOURCH

ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek (HSV1 - HSV2).ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anak-anak, orang tua, dan ibu hamil.ToRCH menyerang semua jaringan organ tubuh yang termasuk system saraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, system kardiovaskuler serta metabolisme tubuh.

TOXOPLASMA

Penyebab Toxoplasma: 

Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondii.Disebabkan parasit Toxoplasma gondii, parasit ini biasa hidup di hewan peliharaan rumah, seperti anjing, kucing, burung, merpati, ayam, kerbau, sapi, kambing. Toxoplasma gondii dibedakan dalam 3 bentuk, yaitu:
Oosit: hasil perkawinan mikrogamet dan mikrogamet yang terjadi dalam usus kucing. Oosit diekskresi bersama tinja dan berada dalam tanah, tumbuhan dan sayuran.
Trofozoit (Takhizoid): Jika oosit termakan binatang atau manusia kemudian pecah menjadi bentuk tropozoid yang sangat efektif. Tropozoit memperbanyak diri dengan cara aseksual (pembelahan) mengakibatkan parasitemia dan menyerang berbagai organ
Kista: Berada dalam organ yang dapat bertahan hidup sepanjang kehidupan induk semangnya.

Gejala Toxoplasma: 

Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala umum. Jika ada gejala hanya gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.Gejala lanjut akan terlihat pada saat hamil.
Gejala Toxo pada ibu hamil yaitu: sering terjadi flek, terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, bayi meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan, sering terjadi keguguran. Gejala - Gejala umum toxoplasma yang sering tampak pada bayi berusia 1 tahun atau lebih adalah anemia, kejang-kejang, pembengkakan kelenjar air liur, muntah, timbul bisul - bisul, radang paru-paru, Diare, Demam, Kulit Kuning, pengapuran dalam tengkorak, gejala lebih lanjut adanya keterlambatan mental dan fisik pada usia selanjutnya.

Akibat Toxoplasma:

Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran, lahir mati atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan.pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang.

Diagnosis Toxoplasmosis dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.Pemeriksaan yang dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

RUBELLA

Penyebab Penyakit Rubella:

Disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.

Gejala Infeksi Rubella:

Gejala penyakit ini demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala Rubella pada anak-anak: panas badan dan sakit di persendian, tampak bercak merah diameter 2-3 mm, pembengkaan kelenjar getah bening di belakang telinga atau dibawah leher, awalnya bercak timbul di wajah, kemudian menjalar ke tubuh dan merata.
Gejala Rubella pada ibu sama dengan gejala pada anak, bercak ini seperti campak, makanya di Jerman Rubella disebut German Measless (Campak Jerman)
Gejala klinis Rubella setelah bayi lahir adalah; mata katarak, kelainan jantung, atau tuli, gejala lain yang timbul: BB rendah, Trombositopenia, kelainan tulang, kelainan kelenjar endoikrin, kekurangan hormon pertumbuhan, diabetes atau radang paru-paru.

Akibat infeksi virus Rubella: 

Infeksi Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi bila terjadi pada ibu yang sedang hamil, virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Bila infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, resiko terjadinya kelainan adalah 50%, infeksi terjadi pada trimester pertama resikonya menjadi 25% (menurut American College of Obstatrican and Gynecologissts, 1981)

Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM.Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil.Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.

CYTOMEGALOVIRUS (CMV)

Penyebab infeksi CMV: 

virus Cytomegalo, dan virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Virus ini akan aktif bila mengalami penurunan kondisi fisik.

Gejala CMV: 

Gejala infeksi ini muncul keluhan seperti vertigo, migren, radang sendi, radang tenggorokan, radang lambung, lemah, lesu dan keluhan pada saraf mata dan otak. CMV lebih sering menyerang kornea sehingga dengan cepat mengakibatkan kebutaan, gejala pertama CMV retinitas adalah problem penglihatan seperti : bayangan hitam bergerak (scotoma) dan tampak seperti bintik - bintiki hitam, pandangan seperti melihat kabut putih tebal.

Akibat infeksi CMV: 

Jika ibu hamil terinfeksi, maka janin yang dikandung mempunyai risiko tertular sehingga mengalami gangguan misalnya pembesaran hati, kuning, ekapuran otak, ketulian, retardasi mental, dan lain-lain.Kemungkinan lainnya jika ibu hamil mengidap CMV, iaakan mengalami keguguran terus menerus, atau bayinya akan lahir dalam keadaan cacat fisik seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan kaki dan tangannya jadi bengkok.

Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

HERPES SIMPLEKS TIPE II

Penyebab Herpes Simplek Tipe II: 

Disebabkan virus HSV (HSV1 dab HSV2, penyebab 84% kasus penyakit kelamin Herpes adalah HSV2). Perbedaan HSV1 dan HSV2: Bagian yang disukai HSV1 adalah kulit dan selaput lendirmukosa di mata atau hidung dan telinga, bentuk pada kulit HSV1 adalah bercak verikel kecil tersebar. Bagian yang disukai HSV2 kulit dan selaput lender pada alat kelamin dan perianal, membentuk bercak verikel besar, tebal dan terpusat.

Akibat  Penyakit Herpes Simplek Tipe II:

Pengidap Herpes akan mengalami kesakitan, juga terasa panas, pada wanita hamil sering keguguran atau bayinya akan lahir cacat.Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi HSV II biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, tetapi hal ini tidak selalu muncul.

Pemeriksaan laboratorium Penyakit Herpes Simplek Tipe II:  Anti-HSV II IgG dan Igm sangat penting untuk mendeteksi secara dini terhadap kemungkinan terjadinya infeksi oleh HSV II.

Sumber Penyakit TOURCH

Media atau sumber pembawa infeksi TORCH sebagian besar adalah hewan-hewan di sekitar kita seperti kucing, ayam, burung, tikus, kambing, sapi, anjing, babi , dan lainnya yang mengandung virus dan parasit TORCH di dalam darahnya. Hewan-hewan tersebut bisa sebagai pembawa langsung TORCH melalui interaksi dengan manusia, dan bisa juga sebagai perantara (pembawa tak langsung) melaui kotorannya.

Kotorannya yang mengandung TORCH bisa mencemari tanah, sehingga juga bisa mencemari sayuran yang tumbuh di tanah.Kotoran hewan yang terinfeksi TORCH bisa terbang terbawa bersama lalat, serangga atau burung dan menempel pada makanan, kemudian makanan tersebut masuk ke dalam mulut manusia dan hidup dalam darah manusia.

Perilaku Penyebab TORCH

Perilaku yang Anda lakukan sehari-hari tanpa disadari dapat menjadi jalan datangnya infeksi TOURCh. Berikut perilaku yang harus Anda Hindari agar terjaga dari TOURCH:
  • Makan daging setengah matang yang terinfeksi virus TORCH, semisal daging sapi, kambing, domba, kerbau, babi, ayam, kelinci dan lainnya. Kemungkinan terbesar penularan TORCH ke manusia adalah melalui jalur ini, yaitu melalui masakan sate yang setengah matang atau masakan lain yang dagingnya diolah kurang sempurna.
  • Makan sayuran mentah dan buah - buahan segar yang dicuci kurang bersih, makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, mengkonsumsi makanan dan minuman yang disajikan tanpa ditutup dan perilaku-perilaku kurang higienis lainnya.Karena tanpa kita ketahui sayuran mentah dapat membawa kotoran dari luar mungin saja terkena kotoran binatang sebagai media penyakit TOURCH.
  • Membiarkan hewan peliharaan kencing serta membuang kotoran sembarangan. Feses kucing yang mengandung virus TORCH akan mencemari tanah (lingkungan) dan dapat menjadi sumber penularan baik pada manusia maupun hewan. Kotoran itu juga bisa terbawa angin lalu menempel ke makan-makanan Anda.
  • Melakukan transfusi darah (trofozoid), transplantasi organ atau cangkok jaringan (trozoid, sista) dan kecelakaan di laboratorium yang menyebabkan TORCH masuk ke dalam tubuh atau tanpa sengaja masuk melalui luka Anda.
  • Melakukan hubungan seksual antara pria dan wanita juga bisa menyebabkan menularnya TORCH. Misalnya seorang pria terkena salah satu penyakit TORCH kemudian melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita (padahal sang wanita sebelumnya belum terjangkit) maka kemungkinan sang wanita pun akan terinfeksi virus TORCH.
  • Menyusui sembarangan.Air Susu Ibu (ASI) juga bisa sebagai penyebab menularnya penyakit TORCH. Hal ini bisa terjadi seandainya sang ibu yang menyusui kebetulan terjangkit salah satu penyakit TORCH maka ketika menyusui penyakit tersebut bisa menular kepada sang bayi yang sedang disusuinya.

Gejala Penyakit TOURCH

Penyakit TORCH sangat sulit diketahui gejala-gejala awalnya.Gejala yang akurat hanya diketahui melalui pemeriksaan di laboratorium dengan teknik imunologis.

Gejala terinfeksi TORCH pada masa kehamilan bisa dikenali dengan timbulnya flek berkepanjangan pada wanita hamil, janin tidak berkembang, hamil anggur, atau bayinya meninggal pada trimester akhir kehamilan, dan seringkali menimbulkan keguguran. Kemungkinan terinfeksi TORCH pada trimester pertama cukup kecil, namun tingkat kerusakannya cukup parah, seperti janin cacat bahkan kematian.Pada trimester kedua kemungkinan terinfeksi TORCH lebih besar, namun tingkat kerusakannya tidak separah bila terinfeksi pada trimester pertama. Sedangkan kemungkinan terinfeksi TORCH pada trimester ketiga cenderung paling besar, namun resiko kerusakan atau bahaya yang ditimbulkan lebih kecil, namun tetap berbahaya.

 Pemeriksaan Penyakit TOURCH

Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis melalui tes darah di laboratorium.Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik taerhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman.Antibodi yang terburuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG).

Biaya Pemeriksaan TORCH di laboratorium bervariasi,kisaran biaya pemeriksaan TORCH berkisar dari 1.700.000 rupiah hingga 2.500.000 rupiah
Berikut deteksi infeksi TORCH dalam tubuh

Toxoplasma IgG
Uji saring/skrining infeksi toxoplasma; memperkirakan status imun; dan diagnosis infeksi toxoplasma aktif (peningkatan konsentrasi IgG yang signifikan dari dua pemeriksaan dengan interval waktu 3 minggu
Toxoplasma IgM
Diagnosis infeksi toxoplasma primer (pada ibu dan janin), harus dikonfirmasi dengan peningkatan konsentrasi IgG
Rubella IgG
Uji saring infeksi Rubella; memperkirakan status imun; pemantauan respon pasca vaksinasi; diagnosis infeksi Rubella aktif (peningkatan konsentrasi IgG yang signifikan dari dua pemeriksaan dengan interval waktu 3 bulan).
Rubella IgM
Diagnosis infeksi Rubella primer (pada wanita hamil dan janinnya), harus dikonfirmasi dengan peningkatan konsentrasi IgG
CMV IgG
Uji saring infeksi CMV; menunjukkan adanya infeksi CMV lampau (konsentrasi IgG stabil); diagnosis infeksi CMV aktif atau reinfeksi CMV (konsentrasi IgG meningkat); identifikasi carrier infeksi CMV sebelum menjadi donor darah atau organ
CMV IgM
Diagnosis infeksi CMV primer atau reinfeksi CMV (pada wanita hamil dan janinnya); uji saring infeksi CMV, terutama pada pasien yang akan melakukan transplantasi
HSV II IgG
Pemeriksaan Anti-HSV2 Ig G untuk mengetahui adanya antibodi IgG terhadap Herpes Simplex Virus Tipe 2
HSV II IgM
Pemeriksaan Anti-HSV2 IgM dilakukan untuk mengetahui adanya antibodi IgM terhadap Herpes Simplex Virus Tipe 2

 Pencegahan TORCH

Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat melakukan pencegahan dengan menerapkan perilaku seperti berikut:
  • Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan

Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan di dokter dan tes laboratorium sebelum merencanakan kehamilan.Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.
  • Makan makanan bergizi

Anda sebaiknya selalu mengonsumsi makanan bergizi untuk kesehatan dan daya tahan tubuh.Apalagi bagi ibu hamil, makan bergizi penting untuk perkembangan janin.Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.
  • Melakukan vaksinasi

Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH.Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan.Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.
  • Makan makanan yang matang

Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang.
  • Periksa kandungan secara terartur

Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur.Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH.Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.
  • Jaga kebersihan tubuh

Jaga kebersihan tubuh.Budayakan selalu cuci tangan setelah beraktivitas dan sebelum makan.


Demikian penjelasan tentang TOURCH. Terus hidup sehat dan rutin ke dokter untuk pemeriksaan terhadap kehamilan Anda

0 Response to "Pengertian TOURCH dan Cara Pencegahannya"

Post a Comment